Kota ku yang lama begitu hijau dan indah
Bangunan sederhana berdiri tanpa rasa jengah
Nun jauh terlihat rapi jalur setapak di pinggir ruamah
Kotaku yang dulu begitu sederhana,
Bahkan sampah dan macet tak serumit masa yang kini telah ada
Dinding-dinding batu bata
Rumah Belanda ditumbuhi bunga
Begitu berwarna, begitu bersahaja
Kotaku yang dulu tak mengenal macet dan polusi udara
Tak mengenal apa yang mereka sebut itu dengan sampah di mana-mana
Tak mengenal sesak di kawasan jalan raya
Sungguh, dulu kotaku menjadi impian para asing yang singgah sementara
Menjadi teladan dalam ajang kota seribu pesona
Kotaku yang lama lah yang memberikan sugesti pada hati yang merana
Kotaku yang lama adalah hipnotis penuh damba
Sungai mengalir bening di pinggir kota
Ikan-ikan berkejaran dalam dunia indah mereka
Rumput-rumput hijau menjadi pengiring dari hulu menuju hilirnya
Dan tak seorangpun berniat merusaknya
Inilah kotaku yang dulu,
Hutan-hutan masih terjaga hijaunya
Hewan-hewan masih terlelap dalam harmoni suara alamnya
Langit pun berwarna cerah tak mengandung arang
Dulu kotaku begitu tertata
Seimbang antara alam dan pembangunannya
Ahh, itu masa lalu kotaku dulu
Akankah kotaku dulu menjadi masa depanku?
Mungkinkah kotaku dulu menjadi kotaku nantinya?
Aku menulis tekad dalam sudut catatanku
Aku ingin kotaku dulu menjadi bagian hari tuaku
Rabu malam tanggal 27 November 2013...
Hari ini kami punya cerita bersama kakak-kakak angkatan tahun 2009.
Kami mengadakan makan bersama di Rumah Makan Pemancingan Barokah. Kami mulai tiba disana sekitar pukul setengah 7.
Janji makan bersama angkatan tahun 2009 sebenarnya pukul 7, tapi kamu berusaha datang lebih awal untuk mempersiapkan segalanya.
Setelah semua tiba, acarapun dimulai. Ada sesi tanya jawab yang sangat menyenangkan. Mulai dari rencan bekerja selanjutnya, rencana pasangan hidup, bahkan sempat ingin membahas hal-hal mistis di kampus PWK tercinta. :D
Malam yang menyenangkan itu dilanjutkan dengan makan bersama. Ini adalah hal utama yang sebenarnya sudah ditunggu-tunggu sedari tadi. Bahkan sedari awal kaki menginjakan diri di tanah Barokah petang ini.
Banyak yang kami pelajari dari mereka. Mungkin salah satunya adalah kebanggaan menjadi salah satu anggota keluarga PWK. :)
Setelah acara makan selesai, semuanyapun menjadi kenyang. Dan setelah semuanya kenyang, akhirnya rasa kantuklah yang dirasakan. Tidak baik mengemudi dalam keadaan mengantuk, maka dari itu sebelum rasa kantuk kami menjadi bertambah parah, akhirnya acarapun ditutup dengan doa bersama (di dalam hati masing-masing). Setelah itu kamipun pulang dengan pengalaman baru dan semangat yang masih tetap membara. :D
Salam PLANOLOGI, JAYA!!
Hai sahabat, Hari baru telah tiba. Begitu banyak yang telah kita lewati bersama.
Ada suka, yang beriringan dengan tawa.
Ada duka, Yang beriring dengan rasa takut dan air mata.
Coba kita ingat bersama, Sejauh mana kita telah berjalan dalam satu jejak yang sama
Dimulai dari hari itu,
Ketika Gedung Soedarto masih terasa asing di mata sebagian kita
Ketika kita saling bertemu dengan tatapan malu-malu dan penuh tanya.
"Diakah yang nantinya akan menjadi bagian dari cerita-ceritaku?"
Hari itu, mungkin masih terselip sedikit ragu.
Atau mungkin, perasaan rindu pada kisah-kisah kita yang telah lalu?
Iya, terkadang semua itu membuat kita enggan beranjak untuk menyambut orang-orang baru.
Tapi kini lihatlah kita. Kita telah mempunyai cerita baru.
Cerita yang menggores kesan indah menuju kesuksesan
Cerita yang ternyata tak kalah mengesankan dengan apa yang dulu kita lewatkan
Cerita yang menyimpan impia-impian ...
Ingatkah kita tentang pertemuan pertama kita sebagai satu angkatan?
Pertemuan yang menyatukan kita dalam sebuah kebersamaan,
Kekeluargaan, persahabatan...
Saat pertama kali kegiatan jurusan, SST, Desa Binaan, LKMM PD, Kegiatan Keagamaan, Plancious, bahkan sampai acara pertama yang kita buat sendiri.
Tidakkah itu merupakan sebuah kebahagiaan bagi 'kita'?
Ketika kita dibiasakan untuk berangkat pagi-pagi bersama,
Menyiapkan tugas-tugas bersama
Tertawa, bersedih, dalam tekanan yang membuat kita berfikir tentang 'kita'
Kitalah yang nantinya akan tertawa bersama.
Menyambut terang didalam harapan-harapan kita.
Kitalah yang nantinya akan merasakan manisnya
Bukan orang lain
Semuanya, kisah kita tak akan berhenti bahkan sampai kita menyudahi wisuda
Kisah kita tak akan terputus bahkan sampai kita berumah tangga
Kisah kita akan berjalan dalam memori otak kita
Akan terus mencipta rasa bahagia lain yang lebih nyata..
Kisah kita bukan sebatas ini saja.
Kisah kita akan terus terlanjut sampai kita menua
Teamwork atau kerjasama dalam tim adalah sesuatu yang harus bisa
dilakukan oleh semua orang, terutama oleh seorang perencana. Perencana tak akan
mungkin mampu melaksanakan proyeknya tanpa adanya suatu teamwork. Perencana tidak dapat berdiri sendiri karena jika itu
terjadi, maka rencana yang ia buat tidak akan pernah dapat terealisasikan.
Dalam lingkup sesama perencana,
mereka harus mampu bekerjasama dalam penyatuan ide atau gagasan sehingga
didapatkan suatu keputusan bersama yang lebih objektif. Yang mana rencana yang
dibuat ini tidak akan memberatkan pada satu pihak saja, namun akan menghasilkan
sesuatu rencana yang lebih seimbang dan lebih menguntungkan banyak pihak.
Mereka harus mampu menyatukan kerangka-kerangka rencana dalam pikiran mereka
untuk direalisasikan sebagai terobosan atau kebijakan baru yang dapat mengubah
tatanan kehidupan yang telah ada, menjadi lebih baik.
Wujud lain dari sebuah teamwork yang dapat dilakuakan oleh seorang
perencana adalah kerjasama bersama dengan orang-orang yang dapat membantu
kelangsungan rencananya. Perencana membutuhkan bantuan dari seorang arsitek dan
seorang sipil untuk mengisi kekosongan wilayahnya. Begitupun juga dengan
arsitek dan orang-orang teknik sipil, mereka membutuhkan ruang yang strategis
untuk mengoptimalkan nilai guna bangunan yang mereka rancang. Semua itu akan
mereka peroleh jika terdapat kerjasama yang baik antara pihak perencana dengan
pihak perancang. Ketika seorang perencana tak dapat menjalankan kerjasama
dengan baik, maka semua rencana yang ia buat tidak akan pernah dapat
terlaksana.
Ketika masing-masing pihak
bekerja sendiri-sendiri, maka hancurlah rancangan suatu kota atau wilayah.
tidak akan ada ketepatan kebijakan ataupun keoptimalan penggunaan fungsi suatu
kawasan. Tidak akan ada keseimbangan antara aspek yang satu dengan aspek yang
lainnya. Proyek-proyek yang dibuatpun tidak akan membutuhkan waktu lama untuk
bertahan. Seorang teknik sipil mungkin saja menempatkan proyeknya pada tempat
yang labil. Seorang perencana mungkin juga harus membuang jauh-jauh rencananya karena
tidak ada pihak yang ikut membantu pembangunan dan perealisasian rencana
tersebut.
Pada dasarnya semua orang tidak
dapat bekerja sendirian. Mereka saling membutuhkan satu sama lain. Mereka
diberikan kekurangan serta kelebihan yang berbeda untuk dapat saling
menyempurnakan. Itulah gunanya sebuah kerjasama. Ketika seseorang tak mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah, orang lain yang lebih tau dalam
hal tersebut harus ikut membantu. Mereka harus bisa membagi tugas sesuai porsi
dan kemampuan mereka. Tidak boleh kurang dan tidak boleh lebih.
Ketika sebuah kerjasama dan
pembagian tugas dalam suatu kelompok telah terlaksana dengan lancar, maka
dapatlah dipastikan bahwa kegiatan perencanaan yang dilakukan ini mampu
memasuki jenjang pembangunan secara optimal. Rencana ini akan lebih terstruktur
dan lebih mudah untuk direalisasikan.
Menurut saya sendiri teamwork diartikan sebagai suatu upaya
yang dilakukan oleh sekelompok atau beberpa orang, yang bertujuan untuk
mencapai satu kepentingan bersama. Teamwork
adalah aspek penting dalam kelangsungan suatu proyek. Tanpa adanya
kerjasama didalam tim, maka tujuan awal dari sebuah rencana tidak akan pernah
terlaksana.
By: Diah Mustikarini
Sebagai seorang mahasiswa, kita harus mengetahui
maksud dari kata mahasiswa itu sendiri. Menurut saya, mahasiswa merupakan suatu
proses atau tahapan di mana seorang pelajar telah mencapai titik tertinggi perjalanannya.
Dalam tahapan sebagai seorang mahasiswa ini, kita akan dituntut untuk mampu
berpikir kritis serta harus mampu mengoptimalkan daya pikir kita untuk mencapai
suatu output yang diinginkan.
Di balik pandangan buruk masyarakat tentang anarkisme
dan demo-demo mahasiswa, mahasiswa pernah menjadi salah satu pelopor perubahan
tatanan kehidupan bangsa. Dengan tekad dan perjuangannya, para mahasiswa
berhasil melengserkan Presiden Soeharto yang sekaligus menjadi akhir dari masa
orde baru dan sebagai awal munculnya orde reformasi. Hal itu merupakan contoh
nyata peran mahasiswa sebagai agen perubahan.
Mahasiswa harus menyadari bahwa peranannya sangatlah
penting bagi kelanjutan bangsa Indonesia. Ketika sikap dan perilaku mahasiswa
tidak mencerminkan keluhuran dan kesatuan bangsa, maka dapatlah dipastikan
bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa akan sangat memprihatinkan. Namun berbeda lagi ketika suatu bangsa mempunyai
mahasiswa yang bersikap kritis dan peka terhadap masalah di sekitarnya.
Pemikiran, tenaga, semangat, dan tekad dari para
mahasiswa inilah yang menjadi senjata luar biasa dalam upayanya untuk mengubah dan
memperbaiki tatanan yang sudah ada. Mahasiswa sebagai kaum muda, kaum yang
masih mempunyai tekad dan ambisi yang besar adalah alasan utama mengapa mereka
dijuluki sebagai agen perubahan.
Selain itu, lingkungan kampus yang merupakan tempat
utama mahasiswa, adalah sebuah tempat di mana mahasiswa dapat mengembangkan
kreatifitasnya. Di tempat inilah para cendekia-cendekia muda dapat saling
bertukar argumen dan dapat mengembangkan ide-ide mereka. Melalui
kreatifitas-kreatifitas mereka, nantinya akan muncul suatu penemuan baru yang
lebih revolusioner. Sebuah gagasan
yang tidak hanya dibiarkan menjadi ide-ide yang berserakan, namun juga dapat diaplikasikan
dalam kehidupan nyata.
Oleh karena itulah, maka mahasiswa sebagai generasi
muda yang mempunyai semangat dan tekad yang kuat harus mampu ikut berkontribusi
dalam perubahan serta perkembangan jaman.
BY: DIAH MUSTIKARINI
Stakeholder merupakan unsur terpenting
suksesnya suatu kebijakan. Karena sumber utama acuan peraturan dan perencanaan
yang dibuat adalah dari kebijakan pihak stakeholder.
Stakeholder yang mempunyai kuasa
dalam mengarahkan seperti apakah nantinya suatu kebijakan akan dibuat.
Stakeholder diartikan sebagai seorang
yang memegang kuasa atas kebijakan-kebijakan yang mungkin dibuat. Jadi, dapat
pula diartikan sebagai titik acuan atau titik pusat terciptanya suatu
kebijakan. Stakeholder adalah penentu
kelangsungan kehidupan pada suatu kelompok atau organisasi terstruktur. Ketika
seorang stakeholder tidak mampu
membuat kebijakan secara tepat sasaran, maka habislah tatanan peraturan yang
akan terjadi.
Dalam dunia
perencanaan, peran stakeholder
sebagai pengambil kekuasaan sangatlah besar. Ia dijadikan sebagai kiblat terhadap
kelangsungan perencanaan yang akan dibuat. Apakah kebijakan itu mengarah pada
pembangunan yang seimbang, atau justru malah membawa suatu wilayah pada
ketidakteraturan.
Stakeholder harus mampu memahami seperti
apa kondisi wilayah yang sedang ia hadapi. Ia harus mengerti keadaan sosial di
kawasan tersebut. Seperti apa kebiasaan yang sering mereka lakukan? Apa
rutinitas mereka? Apa yang mereka butuhkan? Dan juga kemungkinan mengenai
bagaimana sikap mereka dalam menerima kebijakan baru yang dibuat. Semuanya
perlu dipertimbangkan.
Kondisi alam
juga merupakan aspek yang harus dikuasai oleh seorang stakeholder. Agar perencanaan dapat dilaksanakan, stakeholder harus mengetahui kondisi
alam wilayah yang akan dijadikan proyek. Apakah memungkinkan untuk menerima
kebijakan yang akan dibuat, ataukah harus ada kebijakan baru yang lebih memungkinkan.
Selain yang
disebutkan di atas, stakeholder juga
harus mengerti beberapa aspek penting lainnya. Seperti masalah ekonomi, apakah
akan efektif jika seorang stakeholder
menetapkan kebijakan untuk membuat swalayan atau mall di daerah yang mayoritas
penduduknya berpenghasilan dari kegiatan bercocok tanam. Atau ketika ia membuat
kebijakan tetapi anggaran dana yang dibutuhkan terlalu besar. Itu tentunya akan
membuat kebijakan-kebijakan yang dibuat sulit terealisasikan.
Dapatlah disimpulkan
betapa besar pengaruh seorang stakeholder
dalam dunia perencanaan. Seperti apa ia yang sebagai pengambil kebijakan
seharusnya mampu menjadikan perubahan besar bagi suatu bangsa. Dengan pengambilan
kebijakan yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan kepentingan bersama, maka
potensi-potensi yang terkandung di dalam suatu wilayah pasti akan dapat
dioptimalkan seluruhnya.
By: Diah Mustikarini
Selamat pagi bloggers :D Sekarang waktunya kita perkenalan dengan salah satu personil kelompok 17 yang kece-kece badai. hahaha, langsung saja sekarang kita tampilkan review potensi dari Rizka Nur Oktafiani. Yuk mari...
REVIEW
POTENSI DIRI
Nama saya
Rizka Nur Oktafiani, sering di panggil Rizka dan ada pula yang memanggil saya
Okta. Saya di lahirkan di Pemalang pada tanggal 2 Oktober 1995, yaitu anak kedua
dari dua bersaudara. Awal pendidikan saya di TK Pertiwi Banjaran, saya juga
mengikuti pendidikan mengaji di TPQ AL-Ikhlas yaitu mulai dari umur 4 tahun.
Kemudian pendidikan dasar saya di SD Negeri 4 Banjaran. Saat SD saya sering
mengikuti pentas-pentas dan lomba-lomba seni kususnya menari. Saya sempat
mengikuti sanggar tari mulai dari saya TK hingga saya duduk di kelas 3 SD.
Mungkin dari situlah bakat saya untuk menari mulai muncul. Setelah lulus SD
saya melanjutkan pendidikan saya di SMP Negeri 2 Taman, sejak SMP saya selalu
mengikuti acara peragaan busana di kota saya tinggal. Saya tidak senang
berolahraga, tetapi saya sangat senang dengan olahraga renang. Saat duduk di
bangku kelas 8 SMP saya mengikuti organisasi kepramukaan dan saya menjabat
sebagai sekertaris. Lulus SMP kemudian
saya melanjutkan ke SMA Negeri 1 Pemalang yang merupakan satu-satunya sekolah
unggulan di kota saya dan termasuk sekolah rintisan bertaraf Internasional. Di
SMA saya mulai mengikuti tarian daerah kembali yang sempat berhenti selama 3
tahun, karena waktu SMP saya menari tarian pancara Negara. Di SMA saya sempat
menjadi ketua di salah satu ekstrakulikuler kesenian, yaitu tepatnya musik jawa
atau gamelan. Saya juga pernah mengikuti seleksi Putri Kesenian Budaya Pemalang
yang mewakili salah satu kantor Pemerintahan yang ada di kota saya tinggal.
Tetapi saya tidak lolos karena tinggi badan saya hanya 155 cm. Saya sangat menyukai
kebudayaan di Indonesia dan saya sangat senang belajar kebudayaan-kebudayaan
kususnya kebudayaan dikota kelahiran saya.
Lulus dari
SMA saya alhamdulilah diterima di salah satu Universitas Negeri terbaik di
Indonesia yaitu Universitas Diponegoro tercinta dengan jurusan Teknik
Planologi.
Oke. itu di tadi sedikit tentang Rizka. Now, kita lihat yuk, gimana sih angkatan 2013 teknik perencanaan wilayah dan kota UNDIP menurut dia? :D
REVIEW ANGKATAN
Angkatan saya 2013 ini menurut saya cukup kompak
walaupun terkadang kurang kompak, mungkin karena kita terdiri dari berbagai
daerah dengan sifat dan karakter masing-masing, tetapi kita selalu berusaha
untuk menjadi kompak. Disini saya mempunyai teman-teman baru yang begitu
ramah-ramah. Pada angkatan 2013 ini saya pikir teman-teman mempunyai potensi
semua. Mulai dari kesenian, menulis, berbicara dll. Apalagi di angkatan 2013
ini terdapat beberapa anak yang acceleration.
Mereka semua mempunyai bakat. Ada pula yang pernah mengikuti lomba tingkat Asia,
berbagai latar belakang di angkatan 2013 ini. Mereka juga pandai-pandai
menggambar, pandai memimpin, dan berwawasan luas. Banyak yang pernah menjadi
ketua OSIS dan ketua-ketua lain di organisasi. Cuma itu yang saya tahu, mungkin
masih banyak lagi bakat-bakat mereka yang saya tidak ketahui. Semoga diangkatan
2013 ini kedepannya menjadi sukses-sukses semua, cepat lulus, dan cita-citanya
tercapai semua.